velikaplaza.info – Banjir rob yang melanda kawasan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, membawa berkah tersendiri bagi Upi, seorang penarik ojek odong-odong. Meskipun banyak warga yang mengeluh karena pekerjaan mereka terhambat oleh banjir, Upi justru mengalami peningkatan pendapatan yang signifikan selama musim banjir ini.

Banjir rob yang terjadi di Muara Angke sering kali membuat jalanan terendam air dengan ketinggian mencapai 75 cm di sekitar perumahan warga. Kondisi ini membuat kendaraan bermotor konvensional sulit melintas, sehingga odong-odong menjadi pilihan utama untuk transportasi. Odong-odong di Muara Angke biasanya berbentuk motor bak yang dimodifikasi dengan tempat duduk layaknya angkot dan penutup bagian atas untuk melindungi penumpang dari air hujan dan terik matahari.

Upi, yang berusia 28 tahun, baru menjalankan ojek odong-odong sejak lima bulan lalu. Sebelumnya, ia bekerja sebagai pengemudi bajaj di Jakarta Utara. Namun, sejak banjir rob melanda Muara Angke, pemasukannya meningkat secara signifikan. “Nambah banyak waktu banjir gini. Kemarin bisa dapat sekitar Rp 200 ribu, ya minimal Rp 150 ribu,” kata Upi saat berbincang di Muara Angke, Jakarta Utara, Sabtu (14/12/2024).

Upi mangkal di Terminal Muara Angke dan biasanya beroperasi dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Setiap penumpang dikenakan tarif Rp 3.000 sekali jalan dari Terminal Muara Angke ke dermaga, begitupun sebaliknya. Motor bak yang digunakan Upi adalah sewaan, dan ia membayar Rp 100 ribu per hari kepada pemilik odong-odong. “Nanti hasilnya, buat bayar sewa motor. Sisanya buat saya sama bensin,” imbuhnya.

Odong-odong tidak hanya digunakan oleh warga lokal, tetapi juga oleh wisatawan yang ingin mengunjungi dermaga untuk wisata ke Pulau Seribu dan sekitarnya. “Wisatawan banyak juga. Biasanya mereka mau ke Pulau Panggang, Pulau Pari, Pulau Tidung,” ucap Upi. Selain itu, odong-odong juga menjadi moda transportasi andalan bagi anak-anak sekolah yang harus melanjutkan aktivitas belajar mengajar di tengah banjir.

Meskipun odong-odong menjadi solusi sementara bagi warga yang terdampak banjir rob, kondisi Medusa88 ini tetap menjadi masalah besar yang harus diatasi oleh pemerintah. Banjir rob yang terjadi secara berulang setiap tahunnya membuat warga Muara Angke berharap adanya langkah konkret dari pihak berwenang untuk menangani masalah ini secara menyeluruh.

Banjir rob di Muara Angke memang menjadi tantangan besar bagi warga setempat, namun bagi Upi, kondisi ini justru membawa berkah tersendiri. Dengan odong-odong sebagai moda transportasi utama, Upi berhasil meningkatkan pendapatannya dan membantu warga serta wisatawan untuk melintasi genangan air. Namun, harapan besar tetap ada agar pemerintah segera mengambil tindakan nyata untuk mengatasi banjir rob yang terus mengganggu kehidupan sehari-hari warga Muara Angke.