velikaplaza.info – Kalimantan tengah menghadapi krisis air bersih yang semakin memburuk, dengan ribuan warga di beberapa wilayah terpaksa mengalami kekurangan pasokan air untuk kebutuhan sehari-hari. Dampak dari kemarau panjang dan perubahan iklim yang ekstrem semakin memperburuk kondisi ini, mengakibatkan sumber mata air yang biasanya mengalir deras kini mulai mengering. Warga yang tinggal di pedesaan dan daerah-daerah terpencil mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih, yang mengancam kesehatan mereka, terutama di tengah pandemi yang masih berlangsung.
Pemerintah daerah setempat telah berupaya menyediakan air bersih dengan mengirimkan bantuan melalui tangki air dan menyediakan sumur bor di beberapa titik, namun pasokan yang terbatas tidak mencukupi kebutuhan warga yang terus meningkat. “Kami hanya bisa mengandalkan bantuan tangki air yang datang beberapa kali dalam seminggu. Kami terpaksa menampung air di wadah-wadah besar untuk kebutuhan memasak dan mandi,” ujar salah seorang warga di Kabupaten Kutai Kartanegara. Selain itu, beberapa warga juga terpaksa mengambil air dari sungai yang kualitasnya sudah tercemar, meningkatkan risiko penyakit.
Pemerintah dan berbagai lembaga kemanusiaan kini bergerak cepat untuk mencari solusi jangka panjang terhadap krisis ini, termasuk pembangunan infrastruktur air bersih yang lebih baik dan memperkenalkan sistem pengelolaan air yang lebih efisien. Namun, upaya ini memerlukan dana yang tidak sedikit. Para ahli memperingatkan bahwa krisis air ini bisa menjadi masalah yang lebih besar jika perubahan iklim dan kurangnya perawatan terhadap sumber daya alam terus berlanjut. Masyarakat dan pemerintah diharapkan untuk bekerja sama guna mencari solusi yang berkelanjutan agar krisis ini tidak terus berlarut-larut.