velikaplaza.info – Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) terus memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas dan memfasilitasi diplomasi di kawasan yang penuh dengan tantangan geopolitik. Dengan beranggotakan 10 negara, ASEAN berfungsi sebagai platform untuk menyelesaikan konflik secara damai, khususnya dalam isu-isu sensitif seperti sengketa Laut Cina Selatan dan ketegangan di Myanmar. Melalui prinsip non-intervensi dan dialog konstruktif, ASEAN berusaha menjaga keseimbangan kekuatan di tengah rivalitas global antara Amerika Serikat dan China.
Salah satu contoh nyata dari diplomasi ASEAN adalah pembentukan Zona Damai, Bebas, dan Netral (ZOPFAN) yang menegaskan komitmen terhadap perdamaian kawasan. ASEAN juga menggunakan forum-forum seperti ASEAN Regional Forum (ARF) dan East Asia Summit (EAS) untuk melibatkan kekuatan besar dunia dalam mencari solusi atas konflik regional. Pendekatan ini tidak hanya memperkuat posisi ASEAN sebagai aktor diplomasi regional tetapi juga meningkatkan kepercayaan antarnegara anggota dalam menghadapi ancaman bersama.
Namun, tantangan tetap ada. Ketidakseragaman kepentingan di antara negara anggota sering kali memperlambat pengambilan keputusan kolektif. Meski demikian, ASEAN terus berupaya menjadi mediator yang kredibel dengan menempatkan diplomasi sebagai landasan utama dalam menyelesaikan konflik. Dengan strategi ini, ASEAN menunjukkan bagaimana kerja sama regional dapat menjadi model untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di dunia yang penuh dinamika.