Harga Bitcoin saat ini di pasar terus menurun setelah aksi dari jual saha di pasa Amreka Serikat (AS) pada pekan lalu. Ternyata hal ini membuat pasar cryptocurrency dengan menggila dan mendorong cryptocurrency anjlok sekitar 10%.
Melansir dari CBNC International, Bitcoin turun hampir 5% menjadi US$32.896,25 (atau setara Rp479 juta) sekitar pukul 7 pagi ET atau waktu bagian timur, menurut dari data Coindesk. Saat ini sendiri Bitcoin adalah mata uang digital terbesar di dunia jika berdasarkan nilai pasar.
Saat ini Bitcoin diperdagangkan di level terendah sejak terakhir di Januari 2022. Mata uang virtual sudah diperdagangkan pada kisaran sempir di tahun ini karena tengah mencoba untuk kembali merebut kembali level tertinggi di akhir tahun 2021.
Bitcoin saat ini sudah turun lebih dari 50% dari harga puncaknya US$32.896,25 (atau setara Rp479 juta). Penurunan terjadi setelah blue-chip Dow Jones Industrial Avearge telah kehilangan lebih dari 1.000 poin dan Nasdaq telah anjlok 5% pada Kamis lalu. Kerugian ini menjadi penanda penurunan dari satu hari terburuk sejak 2020. Dow dan Nasdaq jatuh kembali di Jumat.
Sementara itu, di Federal Reserve (The Fed) di hari Rabu menaikkan suku bunga acuan setengah poin persetasenya sebagai tanggapan kepada tekanan inflasi.
Pasar saham dari rally setelah ketua Fed Jerome Powell mengatakan kenaikan suku bunga yang lebih besar dibandingkan dari 75 basis poin yang tidak dipertimbangkan. Di hari Kamis, investor telah menghapus kenaikan reli Fed.
“Secara keseluruhan pasar tetap di bawah tekanan dari inflasi dan kekhawatiran pertumbuhan,” kata Vijay Ayyar, wakil presiden pengembangan perusahaan dan juga internasional di pertukaran crypto Luno.
Dia mengatakan bahwa jika bitcoin turun di bawah US$30.000, bahkan dapat lebih turun lebih jauh ke US$25.000 sebelum terdapat pergerakan yang jelas kembali.
Kapitalisasi pasar global untuk cryptocurrency terdapat berada pada US$1,68 triliun pada Minggu, menurut data dari CoinGecko.com. Untuk volume perdagangan dari cryptocurrency pada hari terakhir adalah US$119 miliar.
Akibat penurunan ini, investor Crypto juga gelisah selama akhir pekan setelah hilangnya pasak dolar dari stable coin TerraUSD.