velikaplaza.info – Jakarta menghadapi ancaman serius berupa penurunan tanah (land subsidence) dan rob (banjir pasang) yang semakin meningkat, seiring dengan perubahan iklim global. Penurunan tanah yang terjadi akibat pengambilan air tanah secara berlebihan telah menyebabkan beberapa wilayah di ibu kota Indonesia ini tenggelam dengan kecepatan yang mengkhawatirkan. Dalam beberapa dekade terakhir, Jakarta mengalami penurunan tanah hingga lebih dari 10 cm per tahun di beberapa area, yang semakin memperburuk kerentanannya terhadap rob dan banjir.
Selain itu, perubahan iklim yang menyebabkan naiknya permukaan air laut juga memperburuk situasi, dengan rob yang terjadi lebih sering dan lebih parah. Wilayah utara Jakarta, yang sudah berada di bawah permukaan laut, menjadi semakin rentan terhadap dampak banjir pasang yang dapat merendam permukiman, infrastruktur, dan fasilitas umum. Pemerintah dan berbagai pihak terkait tengah berupaya mencari solusi untuk menangani masalah ini, seperti pembangunan tanggul raksasa (National Capital Integrated Coastal Development) dan upaya pengelolaan air tanah yang lebih baik.
Namun, meskipun berbagai upaya mitigasi sedang dilakukan, tantangan untuk mengatasi penurunan tanah dan rob Jakarta semakin kompleks dengan adanya faktor perubahan iklim. Untuk itu, selain langkah-langkah fisik, penting juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan pengurangan emisi karbon yang dapat memperlambat laju perubahan iklim.